Socorejo - Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rachman Hakim mengikuti kegiatan Megengan bersama masyarakat di Masjid Al Istiqomah Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Minggu (4/3/2024).
Acara yang rutin digelar setiap tahun tersebut digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.
Acara ini digelar untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Ramadan. Seluruh umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Dalam menjalankannya, umat Islam diminta untuk menahan segala bentuk perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa.
"Makna lain di balik acara Megengan adalah permohonan maaf bagi sesama," tutur Kang Arief sapaan akrab Kades Socorejo.
Kang Arief menambahkan, megengan merupakan alkuturasi budaya Jawa dan budaya Islam yang dilakukan Walisongso saat menyebarkan ajaran Islam di Jawa dan memiliki tujuan agar Islam dapat diterima oleh masyarakat.
Megengan digelar pada minggu terakhir bulan Sya'ban, terletak di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadan. Megengan dilakukan sebagai wujud rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan Ramadan.
Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan makanan yang dibuat oleh masyarakat, kemudian dibagikan kepada orang-orang yang tinggal di sekelilingnya.
Dikutip dari berbagai sumber, megengan adalah tradisi masyarakat Jawa yang pada umumnya terdapat di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dalam menyambut bulan Ramadan. Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan/ngempet.
Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan Pasa (Ramadhan), bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa, yaitu menahan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan ibadah puasa tersebut.
Masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur terlebih dahulu, membersihkannya serta menaburi bunga di atasnya dan tidak lupa mendoakannya.
Setelah itu, megengan dimulai pada waktu petang hari dengan dihadiri oleh para tamu undangan.
Para tamu undangan yang bersila di atas tikar dihadapkan dengan ambengan sebagai sajian untuk acara megengan. Tuan rumah mengungkapkan kajat-nya (keinginan) kepada sesepuh lingkungan yang kemudian akan dibacakan doa mengenai kajat-nya.
Setelah selesai dibacakannya doa, ambengan akan dibagikan kepada para tamu undangan.
Pelaksanaan acara megengan tersebut biasanya dilakukan dari rumah ke rumah. Selain dilaksanakan di rumah, megengan versi massal juga dapat dilaksanakan di langgar ataupun masjid.
Para warga membawa ambengan-nya masing-masing ke langgar atau masjid, dan mereka akan melakukan doa bersama yang dipimpin oleh seorang sesepuh lingkungan.(*)