Socorejo - Pemerintah Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban gencar melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Saat ini sudah tercatat 200 anak menerima vaksin polio dari target 350 anak di Desa Socorejo.
Pelaksanaan Sub PIN Polio dilakukan sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor IM.02.03/Menkes/1051/2023.
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap kejadian luar biasa (KLB) polio, mengingat adanya temuan kasus polio di beberapa wilayah di Indonesia.
“Dengan ditemukannya kasus lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis) atau disingkat dengan AFP di Jateng dan Jatim yang disebabkan Virus Polio Tipe Dua, Kemenkes RI menyerukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Jatim, dan DI Yogyakarta untuk melaksanakan Sub PIN secara serentak mulai 15 Januari 2024,” ucap Kades Socorejo, Arief Rachman Hakim dikonfirmasi di lokasi imunisasi, Selasa (20/2/2024).
Secara khusus Kades Arief mengajak kepada seluruh orang tua yang memiliki anak usia 0-7 tahun untuk peduli dan mengantarkan anaknya ke Pos Imunisasi terdekat baik Posyandu, Puskesmas, PAUD, TK, SD,MI dan sarana layanan Kesehatan lain guna mendapat imunisasi tetes polio.
“Saya mengajak kepada masyarakat yang memiliki anak usia 0-7 tahun, untuk segera membawa anaknya ke posyandu, puskesmas, dan pos imunisasi terdekat lainnya untuk mendapatkan imunisasi tetes polio,” ungkap Kang Arief sapaan akrabnya.
Sesuai informasi dari bidan desa dan Puskesmas Jenu, lanjut Kang Arief bahwa pemberian imunisasi Polio dilaksanakan dengan memberikan imunisasi berupa novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) kepada seluruh anak di Jatim usia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Jika virus polio masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap maka virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Adapun masa Inkubasi virus polio sekitar 3 – 6 hari dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7 – 21 hari. Gejalanya berupa demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.
“Jika menemui gejala tersebut, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” tegas Kades muda yang hobi blusukan itu.
Selain imunisasi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci penting dalam pencegahan penularan polio di masyarakat, mengingat cara penularan virus polio ini adalah melalui fecal oral.
“Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank, membuang sampah popok bayi di tempat sampah dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air merupakan hal penting yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan virus polio ini,” pesan Kades dia periode.
Sementara itu, Kepala Dinkes P2KB Dra. Esti Surahmi, Apt., mengatakan bahwa pada pelaksanaan Sub PIN 2024 di Kabupaten Tuban, Dinkes P2KB akan menyasar sekitar 137.766 anak dengan rentang usia nol hingga sebelum delapan tahun.
Pemberian vaksin secara gratis, dan akan dilakukan dalam dua tahap yang dimulai pada tanggal 15 hingga 21 Januari 2024 untuk putaran pertama, dan dilanjutkan pada 19 hingga 25 Februari 2024 mendatang untuk putaran kedua. (*)