Tuban - Tahun baru Imlek jatuh pada 25 Januari 2020. Ada beberapa hal menarik dan sejarah dari tahun baru China kepercayaan etnis Tionghoa ini.
Tahun baru Imlem ini menjadi momen penting dibanding festival yang ada lainnya. Dikenal juga sebagai festival musim semi, karena secara tradisional waktu menghormati para leluhur dan dewa.
Imlek sangat identik dengan amplop merah dan kue keranjang. Merah dipercaya sebagai simbol keberuntungan.
Dilansir dari tribunkaltim, tahun baru Imlek selalu jatuh pada setengah bulan sejak musim semi (mulai 4 februari), yang pertama dari 24 istilah surya dari kalender surya tradisional tiongkok.
Ketika memulai musim semi atau kalender bertani, adalah logis tahun baru harus dirayakan saat itu dengan festival musim semi.
Mulai musim semi adalah istilah matahari yang aneh, karena musim semi masih satu bulan atau lebih di Utara Tiongkok yang dingin. Namun, orang Tiongkok masih merayakan musim semi (yang akan datang) dengan festival musim semi.
Selain itu, dalam perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah. Karena dipercaya membawa keberuntungan sekaligus mengusir roh jahat.
Selain amplop warna merah, semua pakaian dari ujung rambut hingga kaki selama Imlek juga berwarna merah. Petasan maupun tarian barongsai (naga dan singa) digelar untuk menambah ramai pesta.
Untuk Imlek tahun 2020 ini, Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Z. Arief Rahman Hakim mengucapkan selamat tahun baru Imlek.
"Dia yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan," tutur alumnus UIN Yogyakarta. (*)