Socorejo - Temuan Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini soal kejanggalan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Tuban tepatnya di Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban masih ada kelanjutannya. 

Kali ini cerita datang dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu. Enam orang penerima silih berganti cerita kepada Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim di kantor desa setempat, Selasa (27/7/2021). 

Hal yang cukup mengejutkan bahwa KPM ternyata telah menggesek uang di kartu Bansos sebanyak tiga kali untuk pencairan bulan Juli-Agustus-September. Akan tetapi mereka baru menerima bantuan bulan Juli-Agustus sebelum Mensos Risma datang ke Tuban. 

Ibu Drik salah satu KPM yang bercerita kepada Kades bahwa ia belum menerima bantuan untuk bulan September. Adapun uang KPM Rp200.000 yang terlanjur digesek, diduga kuat telah terakomodir di satu rekening. 

"Kami baru dikasih bantuan dua kali dan terimakasih bantuan Kemensos ini sangat bermanfaat disaat pandemi dan PPKM," kata Ibu Drik mengawali ceritanya kepada Kades. 

Selain itu, cerita KPM lain tak kalah mengejutkan lagi bahwa sejak bulan Januari 2021 ada 32 KPM yang tidak bisa mengambil bantuan karena di rekeningnya tidak ada saldo.

Mendengar cerita warganya, Kepala Desa Socorejo, Kang Arief akan membantu komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait BPNT. Di Socorejo penerima BPNT ada 264 KPM.

"Kami baru tahu dan merasa kasihan kepada KPM BPNT. Informasi awal 32 KPM yang tidak bisa menganbil bantuan terkendala masalah administrasi," tutur Kang Arief. 

Sampling kepada enam orang KPM yang didatangkan Kasi Kesra Pemdes Socorejo ini, dalam rangka evaluasi BPNT di level desa. Adapun hasilnya semoga bisa menjadi bahan evaluasi di tingkat kecamatan dan kabupaten. 

Terlebih pasca Risma marah karena ada kejanggalan penyaluran BPNT, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky akan segera melakukan evaluasi program Bansos. Pemdes Socorejo mengapresiasi rencana Mas Bupati tersebut. 

Tak sekedar sampling, Kades pesisir Tuban juga menanyakan soal kualitas BPNT yang diterima selama ini. Ia berpesan jangan pernah takut menyampaikan kepada Pemdes, bila kualitas bansos jelek maupun hal yang merugikan KPM. 

"Kita semua berharap program yang baik ini bisa terus dilanjutkan dengan beberapa perbaikan pelayanan. Agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat," tandasnya. (*)