Jenu - Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim ikut menyukseskan gelar pangan murah berkualitas di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Rabu (15/3/2023). Bupati Tuban, Aditya Halindra berkesempatan meninjau langsung gelar pangan menjelang bulan suci Ramadan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kang Arief sapaan akrab Kades Socorejo bersama Kades lainnya dan Forkopimca Jenu mendengarkan arahan langsung dari Mas Lindra. Dalam arahannya, Mas Lindra meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Mas Lindra juga menekankan, bagaimana siklus pangan yang dimulai dari hulu sampai ke hilir dapat tertata dengan baik. Yang tak kalah pentingnya yaitu optimalisasi Bumdes, sebagai salah satu leading sektor untuk mengentaskan kemiskinan.
Sudah barang tentu, program pangan di Kabupaten Tuban tidak bisa bertumpu pada satu instansi atau satu pihak. Kerjasama dan bergandengan tangan merupakan kunci untuk mewujudkan Kabupaten Tuban yang lebih maju dan sejahtera.
"Kami segenap perangkat Desa Socorejo dan masyarakat akan terus mendukung program pangan Mas Lindra. Misalnya Bumdes Socorejo juga berjalan dengan berbagai macam bisnisnya. Bahkan, secara rutin memberikan bantuan berupa CSR kepada masyarakat berupa sembako," tutur Kang Arief selepas gelar pangan.
Socorejo, lanjut Kang Arief yang memiliki masyarakat dengan mata pencaharian beraneka ragam mulai petani, nelayan, hingga buruh pabrik berharap bahwa program pangan hulu hingga hilir dapat merata di Kabupaten Tuban. Sebab, dengan jaminan stok dan harga pangan, ekonomi masyarakat bawah dapat stabil.
Mas Lindra dalam sambutannya mengungkapkan, menjelang bulan ramadhan 1444 H, Pemkab Tuban melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2KP) bekerjasama Badan Pangan Nasional serta Bulog, menggelar Gelar Pangan Murah berkualitas untuk menstabilkan harga ditingkat bawah. “Kita gelar pasar murah ini agar fluktuasi tidak terjadi secara signifikan,” ucap Mas Bupati.
Ia melanjutkan, beberapa produk pangan pertanian juga telah mengalami surplus, sehingga harga akan kembali stabil dan ketersediaan barang aman.
Dalam gelar pangan murah berkualitas kali ini juga menggandeng beberapa kelompok tani binaan dari OPD. Melalui koordinasi semua pihak, para kelompok petani binaan dapat memasarkan hasil produk mereka seperti beras, sayuran, dan telur.
“Kita libatkan lima gapoktan, yaitu gapoktan Tani makmur, KWT gading, Gapoktan Sri rejeki, Gapoktan Dwitunggal, dan Gapoktan Ngadimulyo,” sebut Mas Lindra.
Sedangkan bahan pangan yang disediakan beras medium petani sebanyak 3000 kg, ukuran 5kg dengan harga Rp. 50.000 per/kg. Kemudian beras SPHP sebanyak 2000 kg dengan harga Rp. 47.250 per/kg. Cabai keriting dengan stok 17,5 kg, cabai merah 20 kg, dengan harga Rp. 8500 per ¼ kg . Kemudian Cabe hijau besar dengan stok 2,5 kg dengan harga Rp. 5.000 per ¼ kg, cabe rawit campur dengan stok 25 kg, harga Rp. 10.000 per ¼ kg. Cabe rawit hijau stok 3 kg , harga Rp. 7500 per ¼ kg. Kemudian tomat stok 50 kg dengan harga Rp. 3500 per ½ kg.
Bawang merah stok 300 kg dengan harga Rp. 26000/ kg. Minyak Goreng 600 bungkus denagn harga Rp. 13.500 per bungkus. Gula pasir kemasan stok 200 bungkus dengan harga Rp.13.500 , gula pasir kiloan harga Rp.12.700/kg dengan stok 200 kg dan telur dengan stok 50 kg, dengan harga Rp.27.000 /kg. Ada pula ikan asapan dengan harga mulai 15 hingga 25 ribu rupiah hasil dari pada nelayan Kecamatan Jenu. (*)