Tuban - Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Z. Arief Rahman Hakim pada Rabu (12/9/2020) sore marah-marah ketika melihat kualitas daging program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) busuk.
Daging yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Socorejo itu, warnanya biru dan baunya tak sedap. Daging bantuan kemasan plastik langsung dibuang ke tengah jalan di depan Ketua Agen Daging BPNT Kecamatan Jenu.
"Jangan pernah bisnis bantuan kemiskinan. Berikan yang terbaik untuk warga miskin, karena setiap ucapan mereka adalah doa. Jika yang diterima mereka baik tentu rejeki agen, supliyer akan berlimpah ruah," tutur Kang Arief sapaan akrab Kades Socorejo.
Kades alumnus UIN Yogyakarta itu, meminta ketua agen membuat surat pernyataan untuk mengganti semua daging yang tidak layak konsumsi. Sekaligus jangan mengirim barang BPNT busuk kewilayahnya.
Ketua agen, Saiful Rohman seketika langsung membuat surat pernyataan. Agen bersama supliyer sejak awal sudah berkokitmen akan mengganti jika ada daging yang busuk.
"Tapi untuk memeriksa dan mengganti daging butuh waktu karena jumlahnya banyak," sambungnya.
Pria asal Desa Wadung ini mengaku, baru kali ini mendapatkan laporan daging busuk. Di pengiriman biasanya kualitas daging sesuai dengan regulasi.
Salah satu KPM, Rami mengaku sempat memasak daging busuk tersebut. Suaminya yang pertama kali mencicipinya. Setelah dikunyah-kunyah ternyata masih berbau dan akhirnya dimuntahkan.
"Saya harapkan daging yang diberikan ke orang miskin layak dikonsumsi. Jangan busuk dan berwarna biru," tutupnya. (*)