Herd Immunity dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)

2 Kata yang akhir2 ini ramai diperbincangkan netizen dan khalayak. So... sampai muncul tagar Indonesia Terserah yang viral itu.

Lumayan lama saya mencari arti sekaligus makna 2 kata itu di mbah google. Sampai harus memakai Power Bank, karena kebetulan listrik padam, hmmm... Sebel juga tarif listrik non subsidi naik diam2 tapi listriknya masih byar pet.

Oke.. herd immunity menurut terjemahan bebas mbah google adalah kekebalan kelompok. Gampangnya kekebalan manusia dr virus yang timbul karena proses alamiah. Kita tau, tubuh manusia sudah diprogram oleh Allah SWT untuk bisa menangkal berbagai macam virus yang ada di alam. Selama imun kita bagus, berbagai virus dan bakteri akan mati dibunuh oleh sel darah putih yang ada di tubuh kita.

Selanjutnya PSBB. Artinya Pembatasan Sosial Berskala Besar, yaaa.. ini masih saudara ipar dari Lockdown. Kalau lockdown semuanya harus berhenti, kalau PSBB ya dibatasi tapi ya nggak. Hehehe... bingung kan? Sama, saya juga bingung.

Nah... yuk kita pikirkan bareng. Menghadapi pandemi Covid 19 ini, mana yang lebih tepat dilakukan? Kita lihat mulai bulan maret Pemerintah sudah menjalankan opsi PSBB di beberapa kota besar, Namun yang kota kecil mah warga nya tetep aja santuy. Apalagi yang di desa2. Lebih santuy lagi. Lalu apa dampak dr pemberlakuan PSBB? Yang kita rasakan, Ekonomi mandeg, PHK dimana mana, Kriminalitas meningkat, dan Geger BLT. Hehehehehe... Apakah penyebaran Covid menurun krn PSBB? Jawabnya bisa YA bisa TIDAK. Krn walaupun PSBB pemerintah belum cukup dana untuk membeli alat rapid yang bs dipakai oleh seluruh warga +62. Sehingga kurva nya masih naik turun kayak lift di Mall.

Nah... akhir2 ini Presiden Jokowi mulai mewacanakan kita harus bisa BERDAMAI dengan Covid 19. Karena kita tidak tau kapan pandemi ini berakhir, dan vaksin juga belum ditemukan. Kelihatannya opsi ini menarik dikaji, karena kalau kita harus terus menerus kena PSBB, lama2 kita bs KO bukan karena virus, tapi KO karena PDP (Positif Dadi Pengangguran). Hehehehe.. ya kalau kalian PNS yang kerja ga kerja digaji sama negara. Trus kalau bakul bakso, bakul sego goreng, bakul sayur, petani, nelayan, ya sido ambyar gendok e kalau ga kerja.

Trus gimana donk? Kan virus masih mengintai, tuh makin hari makin banyak yang positif. Hmmm.. lu kebanyakan lihat tivi sih.. jadi delusi ama berita covid. Lagian tu wartawan juga nyebelin, yang diberitain yang serem serem mulu.. coba deh sekali kali beritain yang seneng2. Biar klean ga kebawa mikir horor. Hehe...

Saatnya sekarang kita jeli dan cerdas.
Allah SWT tidak menciptakan sesuatu tidak ada yang sia sia termasuk didalamnya virus, Allah juga berjanji tiap penyakit ada obatnya.
Nah... pikir tu.. pikir...

Saatnya BERDAMAI dengan Covid, kalimat itu menarik. Dan HARUS kita lakukan. Mulai saat ini dan mulai dari diri sendiri. Protokol Pencegahan Covid harus kita jalankan dengan disiplin, diantaranya Memakai Masker, Sering Cuci Tangan, Jaga Kebersihan, Jaga Jarak, dan makan minum bergizi serta minum vitamin penguat imun.
Nah... setelah semua protokol itu kita kerjakan, Lakukan aktifitas kerja dengan tetap berhati2 dan menjaga diri masing2. Ingat yaa.. jangan PANIK, dan Tetap Waspada.

Insyaallah kalau kita bisa Berdamai dengan Covid 19 ini, Kehidupan kita akan kembali berjalan, ekonomi kembali bergerak, bapak ibu tukang sayur juga bisa jualan kembali, karyawan yang di PHK bisa kerja kembali, bapak sopir bisa narik lagi, sambil kita terus berusaha mencari vaksin covid 19 ini dan tak lupa selalu berdoa memohon keselamatan sama Allah SWT.

Oh ya.. tak lupa salam hormat untuk rekan rekan petugas medis dan satgas Covid 19 yang terus berjuang di Garda Terdepan melawan pandemi ini. Serta doa terbaik bagi pahlawan medis dan korban yang gugur akibat Covid19 ini, semoga Husnul Khotimah.

Udah yaa... udah adzan subuh.. yuk kita sholat

Ditulis oleh Kang Arief Kepala Desa Socorejo