Socorejo-  Kirab arung samudra dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2018 pada Senin (15/10) start Pantai Boom dan finish di Pantai Socorejo, Kecamatan Jenu. Terpilihnya pantai Socorejo karena potensi kelautan desa ring 1 PT Semen Gresik (SG) memiliki garis pantai yang indah.

Kepala Desa Socorejo, Arief Rahman Hakim, menjelaskan, persiapan yang dilakukan Pemdes adalah menyiapkan penyambutan mulai dari tepi pantai sampai kantor Desa Socorejo. Selepas turun dari perahu, bendera akan diarak keliling kampung dengan diiringi drumband dari SMP ISJU.

"Kirab mulainya sekitar pukul 10:00 WIB dan tiba di pantai Socorejo pukul 12:00 WIB," tutur Kang Arief biasa disapa masyarakat yang mencintainya, Minggu (14/10/2018).

Sehari menjelang kirab, Kang Arief bersama PC GP Anshor Kabupaten Tuban melakukan koordinasi persiapan di kediaman Kades Socorejo. Sesuai rencana, Panji-panji HSN akan dibawa melalui jalur laut dengan diiringi 17 perahu.

Lebih dari itu, Kang Arief bersama dengan ketua PC GP Anshor Tuban, Gus Syafiq Syauqi beserta sekjend dan pengurus harian melakukan survei lokasi pendaratan Kirab Arung Samudra HSN di wisata Kapal Kandas Socorejo.

Sebatas diketahui, Kirab Satu Negeri kali ini dikemas melalui kegiatan mengarak Bendera Merah Putih mulai dari Sabang, Pulau Nunukan, Miangas, Pulau Rote, sampai Merauke. Tepat pada 15 Oktober 2018, bendera tersebut tiba di Tuban Bumi Wali. 

Acara dimulai dari Pendapa Krido Manunggal Tuban, dengan acara penyerahan Pataka oleh Bupati Tuban sekitar pukul 08:00 WIB. Dilanjutkan dengan penelusuran sejarah di Pantai Boom Tuban, sebagai pantai bersejarah di Jaman Majapahit sampai era penjajahan. Kegiatan ditutup dengan kirab laut mengarak Bendera Merah Putih di jalur laur sampai ke Jenu.

Sejarah ditetapkannya Hari Santri Nasional, berawal dari sejumlah organisasi masyarakat atau ormas yang tergabung dalam Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) yang menganggap pentingnya adanya hari santri. Kesepakatan ini kemudian diikuti Presiden RI Joko Widodo menetapkan HSN di tanggal 22 Oktober pada tahun 2015 silam.

Tanggal 22 Oktober inilah, yang kemudian ditetapkan mengingat peran historis para santri dalam menjaga keutuhan NKRI. (*)