Tuban - Bupati Tuban, Fathul Huda dalam safari Ramadan 1442 H di Kecamatan Jenu pada Rabu (28/4/2021) sore meminta semua kepala desa dan perangkatnya mengajak warganya untuk tidak mudik di lebaran tahun ini. Permintaan ini dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran Covid19.

"Kades dan perangkat harus bisa menjadi contoh untuk tidak mudik," ujar Bupati Huda dalam sambutannya.

Bupati dua periode tersebut juga meminta semua masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena saat ini angka kematian Covid19 di Tuban sangat tinggi mendekati angka 11 persen. Lebih tinggi dari angka nasional mendekati 3 persen.

Ada dua kemungkinan yang menyebabkan angka kematian di Bumi Wali tinggi. Pertama, banyak masyarakat yang takut periksa ke rumah sakit. Kedua, kasus covid di Tuban buka 4000 tapi bisa jadi 20.000 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Bambang Priyo Utomo mengakui bahwa kebanyak masyarakat datang ke rumah sakit saat kondisi sudah parah. Ada yang baru masuk ke UGD beberapa hari kemudian meninggal, dan ada yang belum dirawat di ruangan usianya sudah berakhir.

"Ada isu kalau sakit akan dikoronakan, padahal setelah diperiksa mereka memang benar terjangkit corona," sambungnya.

Menyikapi permintaan Bupati Tuban, Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim sudah jauh-jauh hari memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap taat prokes. Sekaligus mematuhi aturan pemerintah soal larangan mudik.

"Aturan larangan mudik se-nasional, sehingga mari kita taati pemerintah," seru Kang Arief sapaan akrabnya.

Desa Socorejo yang terletak di jalur Pantura terus meningkatkan kewaspadaannya terhada orang baru, baik mereka yang lewat dari jalur laut maupun darat. Satgas Covid19 tingkat desa terus berkoordinasi dengan RT dan RW, supaya cepat bertindak ketika ada orang luar masuk desa. (*)