Selamat Datang di Situs Website Resmi Pemerintah Desa Socorejo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban - 'Socorejo Bangkit Berjaya'

Artikel

Lakon R.A. Kartini di Tengah Pandemi

21 April 2020 08:17:53  Socorejo Bangkit  1.222 Kali Dibaca  Berita Desa

Tuban - Buatlah hidupmu berwarna dan buatlah ceritamu seperti R. A. Kartini. Selamat Hari Kartini!!! ucapan ini bisa dijadikan story di sosial media kamu. 

Kita semua tahu, beberapa bulan terakhir seluruh dunia disibukkan menangangani wabah Covid-19. Termasuk Pemerintah Indonesia, Presiden Jokowi bersama jajaran kabinetnya telah mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan harapan sembuh bagi pasien yang terpapar. 

Dilingkup Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indarparawansa telah menetapkan Surabaya Kota, Gresik, dan Sidoarjo menjadi kawasan PSBB. Pembatasan ini menyusul DKI Jakarta dan sekitarnya yang menerapkan lebih dulu. 

Di Kabupaten Tuban juga serupa. Dan dalam skup kecil Desa Socorejo, Kecamatan Jenu saat ini tengah bersiap mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 279 warga miskin. 

BLT ini ada dua sumber yaitu dari Dinas Sosial dan Dana Desa. Pemdes Socorejo telah menyiapkan anggaran hampir Rp200 juta yang diambilkan 25 persen DD tahun ini. 

"Kami masih memverifikasi data penerima. Karena BLT diperuntukkan warga miskin terdampak Covid-19 yang tidak terdaftar di program PKH, BPNT, dan BPNTD," tutur Kepala Desa Socorejo, Z. Arief Rahman Hakim. 

Satu-satunya hal yang pasti di tengah pandemi adalah ketidakpastian itu sendiri. Salah satu statmen Najwa Sihab dalam sosial medianya. 

Dalam bersama melawan pandemi ini, tidak ada salahnya jika kita kembali mengingat lakon R.A. Kartini di eranya. Banyak hal baik yang masih representatif dan diteladani hingga abad ini. 

Di Indonesia sosok Kartini sangat lekat dengan kaum perempuan. Ada banyak hal menarik dan setiap 21 April seluruh bangsa ini memperingati ibu kita ini. 

Setidaknya ada hal menarik dari ibu Kartini, yang telah diterbitkan dalam artikel TribunTravel.com. 

1. Kartini memiliki darah bangsawan dan ulama.

Darah bangsawan dari ayahnya Mas Adipati Ario Sosronngrat Bupati Jepara yang memiliki garis hingga Majapahit. Sedangkan darah ulama dari ibunya M.A Ngasirah keturunan ulama Jepara yang ternama. 

2. Kartini tidak bangga dengan gelar kebangsawanannya. 

Di masa kecilnya, Kartini kerap dipanggil Raden Ayu Kartini. Waktu itu ibu Kartini tidak menyukainya. Ayahnya mengetahui saat pemberian gelar Raden Ayu sepulang sekolah. 

Kartini terus memikirkan gelar tersebut, dan melihat perempuan di sekitarnya yang juga dipanggil Raden Ayu. Hingga suatu saat Kartini berpikir tidak ada yang bisa dibanggakan dari gelar itu. Ia justru senang dipanggil Kartini. 

3. Kartini Hidup Dalam Keluarga Poligami. 

Ibu Kartini hidup dalam keluarga poligami sejak kecil hingga dewasa. Ibu dari Kartini sendiri bukan istri utama dari sang Ayah. Karena ayahnya menikah lagi dengan Raden Ayu Woerjan yang memiliki keturunan dan darah ningrat. 

4. Mengambil Pengetahuan Elit Belanda Untuk Perempuan Indonesia

Kefasihan berbahasa Belanda Kartini, membuatnya diterima dan dekat dengan kaum Belanda. Pengetahuan yang didapatkannya kemudian dibagikan untuk perempuan di Indonesia. 

Melihat lakon ibu Kartini, patut kita semua untuk meniru kepeduliannya, sifat sederhanya, dan semangatnya berjuang. Terutama dalam wabah ini, kita semua harus gotong royong dan itu sudah diawali dari Desa Socorejo, Jenu. (*)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Back Next

Peta Desa

Sinergi Program

Website Kabupaten Tuban
Taprose Temanku

Agenda

Belum ada agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Desa


Alamat : Jl. Raya Socorejo No. 201 Socorejo
Desa : Socorejo
Kecamatan : Jenu
Kabupaten : Tuban
Kodepos : 62352
Telepon :
Email : desasocorejo@gmail.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:157
    Kemarin:379
    Total Pengunjung:1.669.964
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:54.198.45.0
    Browser:Tidak ditemukan